Gambar Sampul IPA · Bab 5 Pewarisan Sifat
IPA · Bab 5 Pewarisan Sifat
DewiGanawati

24/08/2021 13:36:32

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pewarisan Sifat

97

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

P

eta

K

onsep

Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut

yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

Kromosom

Genetika

•Gen

•Parental

Genotipe

Gamet

Fenotipe

Heterozigot

Homozigot

Intermediet

•Dominan

•Resesif

Pewarisan Sifat

dengan Satu Sifat

Beda

Pewarisan Sifat

dengan Dua Sifat

Beda

Pewarisan Sifat

meliputi

Banyak sifat yang dimiliki makhluk hidup yang menurun dari induk kepada

keturunannya, sehingga sifat orang tua dapat muncul pada anaknya atau bahkan

sifat-sifat tersebut muncul pada cucunya. Dahulu kala, ada anggapan bahwa

penurunan sifat pada manusia penurunannya melalui darah. Namun anggapan itu

keliru, terbukti walaupun seseorang menerima darah dari orang lain, sifat dari orang

yang memberi darah tersebut tidak menurun kepada orang yang menerima darah

tersebut. Lalu di manakah tersimpan faktor pembawa keturunan tersebut? Konsep

pewarisan sifat pada makhluk hidup akan dapat kalian deskripsikan setelah kalian

mempelajari bab berikut.

Bab

5

Pewarisan Sifat

K

ata

K

unci

IPA Terpadu IX

98

A. Pendahuluan

Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang

spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi,

bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan

gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai

gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri

gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba.

Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup

yang diturunkan dari generasi ke generasi atau

diturunkan dari induk kepada anaknya. Untuk lebih

jelasnya lakukan Kegiatan 5.1 berikut.

A. Tujuan

: Mengetahui keanekaragaman genetis pada manusia.

B. Cara Kerja:

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5 siswa.

2. Amatilah ciri-ciri kalian yang meliputi:

Ujung daun telinga yang bebas dan yang melekat, ibu jari dapat

dibengkokkan dan yang tidak, bulu mata yang panjang dan yang

pendek, rambut yang lurus dan tidak lurus, adanya rambut pada

ruas tengah jari-jari tangan dan tidak ada rambut, golongan

darah A, B, AB dan O.

Kegiatan 5.1

3. Gunakan cakram genetika dimulai dari bagian tengah dengan ciri

pertama, dan tentukan apakah kalian ada di sisi kanan atau kiri

garis vertikal.

4. Lanjutkan pada garis lingkaran kedua cakram tersebut! Tentukan

di bagian mana sifat kalian berada! Demikian seterusnya sampai

lingkaran terluar yaitu golongan darah! Baca angka yang tertulis,

untuk kombinasi dari ciri-ciri khusus kalian.

Gambar 5.1

Berbagai keanekaragaman genetis pada manusia

Pewarisan Sifat

99

5. Tulis angka yang kalian peroleh pada tabel.

6. Carilah angka untuk teman kalian. Catat pada tabel.

C. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

No.

Nama Siswa

Nomor

1.

...

...

2.

...

...

3.

...

...

4.

...

...

5.

...

...

D. Pertanyaan

1. Apakah ada seseorang di kelas kalian yang mempunyai angka

sama? Jika ada, apa artinya?

2. Jika ada teman kalian yang mempunyai angka sama, carilah ciri

ketujuh yang dapat untuk membedakan!

3. Bagaimana ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda

dengan orang lain yang mempunyai angka 56?

Kita ketahui bahwa tubuh makhluk hidup

tersusun dari struktur fungsional terkecil, yaitu sel.

Gambar 5.2

Cakram genetika

IPA Terpadu IX

100

Sel ini memiliki inti sel atau nukleus, pada inti sel

terdapat jalinan seperti benang halus yang disebut

kromosom. Kromosom inilah yang merupakan

pembawa sifat keturunan. Di sepanjang kromosom

terdapat gen yang merupakan penentu sifat

keturunan suatu makhluk hidup. Jadi baik kromosom

maupun gen sama pentingnya dalam penurunan sifat.

Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan

menjadi dua tipe, yaitu:

1. Kromosom Tubuh (Autosom)

Yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh.

2. Kromosom Kelamin (Gonosom)

Yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin

pada individu jantan atau betina atau pada manusia

pria atau wanita. Misalnya: pada kromosom lalat

buah (

Drosophila melanogaster

) memiliki 4 pasang

kromosom, terdiri atas 3 pasang autosom dan 1

pasang gonosom.

Gambar 5.3

kromosom

Sumber:

dreamcorner.net

sentromer

kromatid

B. Kromosom dan Gen

Pewarisan Sifat

101

Jumlah dan bentuk kromosom pada setiap sel

tubuh spesies makhluk hidup adalah tertentu.

Misalnya pada manusia pada setiap sel tubuhnya

terdapat 46 buah kromosom atau 23 pasang

kromosom. 46 kromosom tersebut berasal dari ayah

23 buah dan berasal dari ibu 23 buah. Jadi walaupun

seorang anak mirip ayahnya tetap saja setengah

dari jumlah kromosom tubuhnya berasal dari ayah

dan setengah dari ibu. Perhatikan bagan berikut.

Gambar 5.4

Kromosom pada lalat buah jantan dan betina

Sumber:

John W. Kimbal dalam H. Siti Soetarmi Tjitrosomo, Biologi Jilid 1

X

X

Y

X

ayah (46 kromosom)

Ibu (46 kromosom)

sel sperma (23 buah)

sel telur (23 buah)

Zigot (46 buah/23 pasang)

Individu baru (46 buah/23 pasang)

Fertilisasi

IPA Terpadu IX

102

C. Istilah-istilah dalam Genetika

1. Sel Diploid dan Sel Haploid

Yaitu sel yang memiliki kromosom dalam keadaan

berpasangan atau sel yang memiliki dua set atau

dua perangkat kromosom. Misalnya sel tubuh

manusia memiliki 46 buah kromosom yang selalu

dalam keadaan berpasangan sehingga disebut

diploid

(2n) (

di

berarti dua,

ploid

berarti set/

perangkat). Sedangkan sel kelamin manusia memiliki

kromosom tidak berpasangan . Hal ini terjadi karena

pada saat pembentukan sel kelamin, sel induk yang

bersifat diploid membelah secara meiosis, sehingga

sel kelamin anaknya hanya mewarisi setengah dari

kromosom induknya. Maka dalam sel kelamin

(gamet) manusia terdapat 23 kromosom yang tidak

berpasangan atau hanya memiliki seperangkat atau

satu set kromosom saja, disebut

haploid (n).

2. Genotip

Genotip adalah susunan gen yang menentukan sifat

dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap. Dalam

genetika genotip ditulis dengan menggunakan simbol

huruf dari huruf paling depan dari sifat yang dimiliki

oleh individu. Setiap karakter sifat yang dimiliki oleh

suatu individu dikendalikan oleh sepasang gen yang

membentuk alela. Sehingga dalam genetika simbol

genotip ditulis dengan dua huruf. Jika sifat tersebut

dominan, maka penulisannya menggunakan huruf kapital

dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf kecil.

Genotip yang memiliki pasangan alela sama,

misalnya BB atau bb, merupakan pasangan alela yang

homozigot

. Individu dengan genotip BB disebut

homozigot dominan

, sedangkan individu dengan

genotip bb disebut

homozigot resesif .

Untuk genotip

yang memiliki pasangan alela berbeda misal Bb,

merupakan pasangan alela yang

heterozigot.

Pewarisan Sifat

103

3. Fenotip

Fenotip adalah sifat yang tampak pada suatu

individu dan dapat diamati dengan panca indra,

misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh

besar, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotip

merupakan perpaduan dari genotip dan faktor

lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotipe

sama belum tentu mempunyai genotip sama.

4. Dominan

Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut

bersama dengan gen lain (gen pasangannya), akan

menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut.

Dalam persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf

besar.

5. Resesif

Gen dikatakan resesif apabila berpasangan

dengan gen lain yang dominan ia akan tertutup

sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen

resesif lainnya (alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam

genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.

6. Intermediet

Adalah sifat suatu individu yang merupakan

gabungan dari sifat kedua induknya. Hal ini dapat

terjadi karena sifat kedua induk yang muncul sama

kuat (kodominan). Misalnya bunga warna merah

disilangkan dengan bunga warna putih, menghasilkan

keturunan berwarna merah muda.

7. Hibrid

Adalah hasil perkawinan antara dua individu yang

memiliki sifat beda. Bila individu tersebut memiliki

satu sifat beda disebut monohibrid, dua sifat beda

disebut dihibrid, tiga sifat beda trihibrid, dan

sebagainya.

IPA Terpadu IX

104

Gambar 5.5

Gregor J. Mendel

Sumber:

Oxford

Ensiklopedi Pelajar

D. Hukum Penurunan Sifat Mendel

Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat yang

diwariskan, cara sifat diwariskan, dan variasinya yang

terjadi pada keturunannya disebut ilmu keturunan

atau genetika. Seorang tokoh yang berjasa dalam

mempelajari sifat-sifat yang diwariskan dari induk

pada keturunannya ialah Gregor J. Mendel (1822 -

1884) sehingga ia dikenal sebagai bapak genetika.

Dalam percobaannya, Mendel menggunakan

tanaman kacang ercis atau kacang kapri (

Pisum

sativum

). Adapun alasan Mendel menggunakan

tanaman kacang ercis dalam percobaannya adalah:

1. Memiliki pasangan sifat yang kontras.

2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri.

3. Mudah dilakukan penyerbukan silang.

4. Mempunyai daur hidup yang relatif pendek.

5. Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.

Berikut ini ada 7 sifat beda yang mencolok pada

tanaman kacang ercis.

Langkah awal yang dilakukan

Mendel adalah menentukan galur

murni, yaitu tanaman yang

apabila melakukan penyerbukan

sendiri senantiasa menghasilkan

keturunan yang sifatnya sama

persis dengan sifat induknya,

walaupun penyerbukan tersebut

dilakukan berulang-ulang hasil-

nya akan tetap sama. Selanjutnya

Mendel menyilangkan dua individu

galur murni yang sama-sama

memiliki pasangan sifat yang

kontras. Misalnya kapri berbunga

merah disilangkan dengan kapri

berbunga putih, yang keduanya

galur murni. Dari persilangan

Gambar 5.6

Sifat-sifat beda yang

kontras pada beberapa varietas

kacang ercis

Sumber:

id.wikipedia.org

Pewarisan Sifat

105

Kegiatan 5.2

tersebut, Mendel mengemukakan beberapa

kesimpulan yang kemudian disebut Hukum Mendel:

1. Setiap individu hasil persilangan mengandung

gamet dari kedua induknya (bersifat diploid =

2n), misalnya induk jantan berwarna merah (MM)

dan betina (mm) maka keturunannya memiliki

gen Mm.

2. Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah

secara acak (Hukum Segregasi secara bebas) atau

dikenal sebagai Hukum Mendel I. Jadi Mm akan

berpisah menjadi dua gamet, yaitu M dan m.

3. Pada proses pembuahan (fertilisasi) gamet akan

bertemu secara acak pula (asortasi) atau dikenal

sebagai Hukum Mendel II. Dalam kasus di atas

gamet M dapat membuahi gamet lainnya,

misalnya M atau dapat juga m.

Untuk lebih jelasnya mengenai percobaan Mendel

coba kalian lakukan Kegiatan 5.2 berikut.

A. Tujuan

Menyelidiki perbandingan genotipe dan fenotipe pada keturunan

kedua dengan satu sifat beda.

B. Alat dan Bahan

1. Kantong plastik hitam kecil 2 buah

2. Kancing genetika warna merah 100 buah

3. Kancing genetika warna putih 100 buah

C. Cara Kerja

1. Bekerjalah dalam suatu kelompok yang terdiri atas 4 siswa.

2. Masukkan ke dalam sebuah kantong plastik 50 buah kancing

warna merah dan 50 buah kancing warna putih. Sisanya

masukkan dalam kantong plastik yang lainnya.

3. Tanpa melihat ke dalam kantong plastik, ambillah satu kancing

dari masing-masing kantong secara serempak. Kemudian

catat hasilnya ke dalam tabel. Kancing yang sudah diambil

IPA Terpadu IX

106

tidak dimasukkan ke dalam kantong lagi! Jika warna merah

dilambangkan M dan warna putih dilambangkan dengan m,

maka bila pada pengambilan pertama keluar kombinasi warna

merah dan putih maka beri tanda 1 pada kolom ijiran Mm.

4. Lakukan kegiatan tersebut sampai kancing dalam kantong

habis.

Tabel 5.1 Hasil Pengambilan Kancing Baju

Kombinasi

Ijiran

Jumlah

MM(Merah-Merah)

................

................................

Mm(Merah-Putih)

................

................................

Mm(Putih-Putih)

................

................................

Jumlah total

................

................................

D. Pertanyaan

1. Bagaimana perbandingan MM : Mm : mm?

2. Jika sifat warna merah dominan terhadap warna putih, apakah

warna yang tampak pada genotipe MM, Mm, dan mm?

3. Bagaimana perbandingan fenotip pada persilangan tersebut?

4. Jika warna merah dan putih tidak dominan atau tidak resesif,

warna apa yang muncul pada genotip MM, Mm, dan mm?

5. Bagaimana perbandingan fenotip pada persilangan tersebut

jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif?

1. Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)

Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis

berbunga merah galur murni (MM) dengan kacang

ercis berbunga putih galur murni (mm), dihasilkan

keturunan pertama (Filial) F

1

yang semua berwarna

merah dengan genotipe Mm. Bila sesama F

1

ini

disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F

2

.

Bagaimana sifat keturunan kedua tersebut? Untuk

itu perhatikan diagram berikut.

Pewarisan Sifat

107

P (Parental = induk)

Genotipe : MM X

m

m

Fenotipe

: Merah

Putih

Gamet

: M dan M

m dan m

F

1

(keturunan 1)

Genotipe : Mm

Fenotipe

: Merah

F

2

(F

1

disilangkan sesamanya) Genotipe : Mm X

Mm

Fenotipe

: Merah

Merah

Gamet

: M dan m

M dan m

F

2

:

Penjelasan:

• Pada F

1

dihasilkan individu yang seluruhnya berbunga merah

dan bergenotipe Mm karena adanya dominasi penuh dari sifat

warna merah terhadap putih.

• Pada F

2

dihasilkan individu-individu yang terdiri atas 3 macam

genotip, yaitu MM, Mm, dan mm dengan perbandingan 25% :

50% : 25% atau 1 : 2 : 1 dan dihasilkan dua macam fenotip, yaitu

merah dan putih dengan perbandingan 75% : 25% atau 3 : 1.

Gamet

M

m

MM

MM

m

Mm

Merah

mm

Putih

m

2. Persilangan Monohibrid Intermediet

Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan

tanaman

Antirrinum majus

berbunga merah galur

murni (MM) dengan bunga putih galur murni (mm).

Ternyata seluruh keturunan pertama berbunga merah

muda (Mm). Warna merah muda ini terjadi karena

pengaruh gen dominan yang tidak sempurna

(kodominan). Untuk memperoleh F

2

maka Mendel

menyilangkan sesama F

1

.

IPA Terpadu IX

108

Penjelasan:

• Pada F

1

dihasilkan individu yang seluruhnya merah muda (Mm).

Warna merah muda ini disebut intermediet atau sifat antara

kedua induk.

• Pada F

2

dihasilkan 3 macam genotipe, yaitu MM, Mm, dan mm

dengan perbandingan 1 : 2 : 1 dan juga 3 macam fenotipe, yaitu

merah : merah muda : putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

3. Persilangan dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)

Untuk mempelajari persilangan dua sifat beda

coba kalian lakukan Kegiatan 5.3 berikut.

P

1

: Genotipe

Fenotipe

Gamet

MM

Merah

M dan M

mm

putih

m dan m

XX

XX

X

MM

Merah Muda

F

1

: Genotipe

Fenotipe

P

2

: Genotipe

Fenotipe

Gamet

Mm

merah muda

M dan m

Mm

merah muda

M dan m

Gamet

M

m

MM

M

Merah

Mm

Merah muda

Mm

Merah muda

mm

Putih

m

F

2

:

Pewarisan Sifat

109

A. Tujuan

Mengetahui perbandingan fenotipe keturunan dengan dua sifat

beda.

B. Alat dan Bahan

Baling-baling genetika

Cara membuat baling-baling genetika: Buatlah dua buah baling-

baling dari bahan kardus atau tripleks tipis, yang masing-masing

memiliki 4 buah lengan. Setiap lengan menggambarkan gamet.

Satu baling-baling diberi nama baling-baling jantan dan yang

satu baling-baling betina. Kemudian bagian tengah baling-baling

diberi poros.

Keterangan

B = simbol gen dominan pembawa sifat bulat

b = simbol gen resesif untuk pembawa sifat bentuk keriput

K = simbol gen dominan untuk pembawa sifat warna kuning

k = simbol gen resesif untuk pembawa sifat warna hijau

C. Cara Kerja

1. Untuk melihat perbandingan fenotip keturunan dari

persilangan ercis bulat kuning heterozigot dengan bulat

kuning heterozigot, putarlah kedua baling-baling bersama-

sama.

2. Hentikan secara acak dan amatilah lengan baling-baling yang

bertemu/berdekatan. Kemudian catatlah dalam tabel (lengan

baling-baling yang berdekatan menunjukkan 2 gamet yang

bertemu).

3. Lakukan terus sampai diperoleh 80 kombinasi.

Kegiatan 5.3

Gambar 5.7

Baling-baling genetika

IPA Terpadu IX

110

Tabel 5.2 Hasil Pengamatan dengan Baling-baling Genetika

No. Genotipe Fenotipe

Ijiran

Jumlah

1.

BBKK

.....................

................... ..........................

2.

BBKk

.....................

................... ..........................

3.

BbKK

.....................

................... ..........................

4.

BbKk

.....................

................... ..........................

5.

BBkk

.....................

................... ..........................

6.

Bbkk

.....................

................... ..........................

7.

bbKK

.....................

................... ..........................

8.

bbKk

.....................

................... ..........................

9.

bbkk

....................

................... ..........................

Catatan

Pasangan gen yang mempengaruhi fenotipe kacang ercis adalah:

B–K–

: biji bulat warna kuning

B-kk

: biji bulat warna hijau

bbK–

: biji keriput warna kuning

bbkk

: biji keriput warna hijau

tanda–

: dapat diisi oleh gen dominan dan gen resesif

D. Pertanyaan

1. Ada berapa macam fenotipe yang muncul dari persilangan

tersebut di atas?

2. Fenotipe mana yang paling banyak muncul? Berapa persen?

3. Fenotipe mana yang paling sedikit muncul? Berapa persen?

4. Bagaimanakah perbandingan fenotipe yang muncul pada

persilangan tersebut?

Pewarisan Sifat

111

Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan

memperhatikan dua sifat yang berbeda. Misalnya,

ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK)

disilangkan dengan ercis berbiji keriput berwarna

hijau (bbkk). Karena sifat bulat dan kuning dominan

terhadap sifat keriput dan hijau, maka turunan

pertama semuanya berbiji bulat kuning heterozigot

(BbKk). Jika sesama F

1

ini disilangkan, akan diperoleh

16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe. Untuk

lebih jelasnya perhatikan diagram berikut ini.

fenotipe

genotipe

gamet

geotipe

fenotipe

genotipe

gamet

BK

BBKK

Bulat, kuning

BBKk

Bulat, kuning

BbKK

Bulat, kuning

BbKk

Bulat, kuning

bulat,

kuning

BBKK

Bdan K

F

1

BbKk

BK,Bk,bK,bk

Bk

BBKk

Bulat,

kuning

BBkk

Bulat, hijau

BbKk

Bulat,

kuning

Bbkk

Bulat, hijau

X

BbKk

bulat, kuning

X

bK

BbKK

Bulat, kuning

BbKk

Bulat, kuning

bbKK

Keriput, kuning

bbKk

Keriput, kuning

Keriput, hijau

bbkk

b dan k

F

1

BbKk

BK,Bk,bK,bk

bk

BbKk

Bulat, kuning

Bbkk

Bulat, hijau

bbKk

Keriput, kuning

bbkk

Keriput, hijau

P

1

F

1

F

2

F

2

:

Gamet

BK

Bk

bK

bk

IPA Terpadu IX

112

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4

macam fenotipe pada F

2

yaitu:

Genotipe Fenotipe

Frekuensi

B-K-

Bulat, kuning

9/16

B-kk

Bulat, hijau

3/16

bbk-

Keriput, kuning

3/16

bbkk

Keriput, hijau

1/16

Dengan demikian perbandingan fenotipe F

2

pada

persilangan dihibrid adalah bulat kuning : bulat hijau:

keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1.

Jika dari persilangan tersebut dihasilkan 1600

keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji

bulat warna kuning ialah:

9

16

× 1600 = 90 pohon.

Bagaimana dengan perbandingan genotipenya?

Coba kalian cari bagaimanakah macam genotipenya

dan bagaimana pula perbandingannya?

E. Cara Mencari Jumlah dan Macam

Gamet

Dalam persilangan monohibrid diketahui bahwa

gamet yang terbentuk pada P

2

ada 2 macam,

sementara itu pada persilangan dihibrid yang

terbentuk pada P

2

ada 4 macam, untuk persilangan

trihibrid ada 8 macam, bila persilangan dengan n

sifat beda akan diperoleh 2

n

macam gamet.

Untuk menentukan macam gamet yang

terbentuk dapat digunakan diagram garpu, misalnya:

AaBb, macam gametnya adalah:

Pewarisan Sifat

113

F. Penurunan Sifat pada Manusia

Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang

terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom

(kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada

pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus

tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang

autosom dan sepasang kromosom yang menentukan

jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi

kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria

dan XX untuk wanita.

1. Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks

Gen yang bertempat pada kromosom seks

disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut

dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin

tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks.

Umumnya gen terpaut seks terdapat pada

kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada

kromosom Y.

a. Buta warna

Orang yang menderita buta warna tidak dapat

membedakan warna-warna tertentu, buta warna

merah hijau, tidak mampu membedakan warna

merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh

gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X.

Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:

1) X

C

X

C

: wanita normal

2) X

c

X

c

: wanita buta warna

3) X

C

X

c

: wanita pembawa buta warna/karier

4) X

C

Y

: pria normal

5) X

c

Y

: pria buta warna

Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang

secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia

membawa alel sifat resesif untuk buta warna.

Coba kalian buat diagram penurunan sifat,

kepada siapa gen buta warna seorang ibu diwariskan.

(Ibu buta warna menikah dengan ayah normal).

IPA Terpadu IX

114

P

= Ibu buta warna

×

Ayah normal

Genotip

= .............................

............................

Gamet

= .............................

............................

.............................

............................

.............................

............................

F

= genotip

Fenotip

.............................

............................

.............................

............................

.............................

............................

.............................

............................

b. Hemofilia

Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang

darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka

kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal

karena terjadi pendarahan yang terus-menerus. Gen

yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan

terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan

homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan

kematian).

Beberapa kemungkinan susunan genotipe

adalah:

1) X

H

X

H

: wanita normal

2) X

h

X

h

: wanita hemofilia bersifat letal

3) X

H

X

h

: wanita pembawa/karier

4) X

H

Y

: pria normal

5) X

h

Y

: pria hemofilia

2. Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O

Untuk mengetahui kemungkinan susunan

genotipe dari golongan darah sistem A, B, O,

perhatikan Tabel berikut ini.

Pewarisan Sifat

115

Tabel 5.3 Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah,

Genotipe, dan Macam Gamet

Fenotipe Golongan Darah

Genotipe Macam Gamet

AI

A

I

A

, I

A

I

O

,I

A

, I

O

BI

B

I

B

,I

B

I

O

I

B

, I

O

AB

I

A

I

B

I

A

, I

B

OI

O

I

O

I

O

Sekarang coba kalian tanyakan golongan darah

orang tua, kemudian carilah bagaimanakah

kemungkinan golongan darah anak-anaknya.

3. Manfaat Persilangan bagi Manusia

Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat

bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat yang

baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik,

dengan demikian persilangan dapat digunakan untuk

memperoleh bibit unggul atau menghasilkan

keturunan dengan sifat-sifat yang unggul atau yang

baik, dengan demikian manfaat persilangan antara

lain:

a. Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang

baik.

b. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan

maupun hewan, misalnya varietas tanaman jenis

unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24,

juga pada ternak, misalnya sapi

Santa gertrudis

,

hasil persilangan sapi brahman dengan sapi

shorthorn.

Banyak lagi manfaat persilangan yang dapat

dirasakan manusia. Coba kalian cari manfaat-manfaat

lain adanya persilangan bagi manusia.

IPA Terpadu IX

116

Rangkuman

Refleksi

1. Di sepanjang kromosom terdapat gen yang merupakan penentu

sifat keturunan suatu makhluk hidup.

2. Berdasarkan letak, kromosom dibedakan menjadi:

a. Kromosom tubuh (autosom)

b. Kromosom kelamin (gonosom)

3. Alasan Mendel menggunakan kacang ercis dalam percobaannya,

adalah:

a. Memiliki pasangan sifat yang kontras.

b. Dapat melakukan penyerbukan sendiri.

c. Mudah dilakukan penyerbukan silang.

d. Mempunyai daur hidup yang relatif pendek.

e. Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.

4. Pewarnaan sifat yang terdapat dalam kromosom seks di

antaranya buta warna, hemofilia.

5. Manfaat persilangan bagi manusia:

a. Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik.

b. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun

hewan.

Sebagai bahan refleksi, coba carilah kelainan/penyakit yang

berhubungan dengan pewarisan sifat, analisalah kasus tersebut

dan kumpulkan sebagai tugas akhir bab, setelah selesai kalian bisa

melanjutkan pembelajaran ke bab berikutnya.

Pewarisan Sifat

117

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda

silang (x) pada huruf

a, b, c,

atau

d

!

1. Pembawa sifat keturunan suatu makhluk hidup adalah . . . .

a. plasma sel

c. kromosom

b. inti sel

d. gen

2. Sel diploid pada manusia berjumlah . . . .

a. 46 pasang

c. 32 pasang

b. 26 pasang

d. 23 pasang

3. Ruang khusus tempat kedudukan gen disebut . . . .

a. alela

c. kromosom

b. lokus

d. rongga sel

4. Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda

disebut . . . .

a. filius

c. hibrid

b. parental

d. gamet

5. Yang merupakan galur murni adalah . . . .

a. BB dan Bb

c. bb dan BB

b. Bb dan Bb

d. Bb dan bb

6. Persilangan antara bunga warna merah dominan (MM) dengan bunga

warna putih (mm) menghasilkan perbandingan pada F

2

-nya adalah

. . . .

a. 75% MM : 25% mm

b. 50% MM : 50% mm

c. 25% MM : 50% Mm : 25% mm

d. 25% Mm : 50% MM : 25% mm

7. Agar diperoleh keturunan dengan perbandingan fenotipe 50% merah

dan 50% putih, maka genotipe kedua induknya adalah . . . .

a. MM x mm

c. Mm X mm

b. Mm X Mm

d. MM x Mm

8. Individu yang bergenotipe MMKk akan menghasilkan gamet . . . .

a. MKk dan MkK

c. Kk dan MM

b. MK dan Mk

d. Mk dan mk

Uji Kompetensi

IPA Terpadu IX

118

9. Penyakit menurun yang terpaut dalam kromosom X adalah . . . .

a. buta warna dan albino

b. hemofilia dan anemia

c. buta warna dan thalasemia

d. hemofilia dan buta warna

10. Seorang wanita bergolongan darah B heterozigot menikah dengan

pria bergolongan darah A heterozigot, maka kemungkinan golongan

darah pada anak-anaknya adalah . . . .

a. A dan B

b. AB

c. A, B, AB, dan O

d. AB dan O

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan 4 alasan Mendel menggunakan kacang ercis dalam

percobaannya!

2. Tikus jantan berambut hitam disilangkan dengan tikus betina

berambut putih, menghasilkan keturunan semua berwarna abu-

abu, bila tikus abu-abu disilangkan sesamanya bagaimana

perbandingan genotipe dan fenotipe pada F

2

-nya?

3. Bila jeruk berbuah manis kecil (MMbb) disilangkan dengan jeruk

berbuah masam besar (mmBB).

a. Tentukan genotipe dan fenotipe turunan pertamanya!

b. Jika sesama F

1

saling menyerbuki, tentukan perbandingan

fenotipe dan genotipe pada keturunan keduanya (F

2

)!

c. Dari hasil F

2

manakah yang merupakan bibit unggul (genotipe

dan fenotipenya)?

4. Pasangan suami istri, suami buta warna, sedangkan istrinya normal,

bagaimanakah perbandingan fenotipe pada anak-anaknya?

5. Jelaskan manfaat persilangan dalam kehidupan sehari-hari!